Jika kita berkenan kepada
sebuah keris tua dan berminat untuk memilikinya, dalam proses
tawar-menawar mahar keris sebaiknya anda tidak melakukan tawar-menawar
harga sampai semurah-murahnya sampai menimbulkan kesan keris itu barang
murahan dan tidak cukup bernilai untuk dimiliki. Tingkat penghargaan
anda kepada sebuah keris, dan perlakuan sehari-hari dalam pemeliharaan
keris dapat berpengaruh pada tinggi atau rendahnya kadar tuah yang
diberikan si keris kepada anda pemiliknya. Jika si keris merasa
"direndahkan" dan "terhina" dengan perlakuan anda, bisa jadi energi
keris itu kemudian akan pasif, tidak menunjukkan penyatuan energi dengan
anda.
Kondisi keris yang tidak mau memberikan energi tuahnya
kepada si manusia pemiliknya karena penyebab-penyebab di atas biasanya
tidak dapat diperbaiki / diakali dengan pemberian sesaji, atau pun
dengan cara lain, selain dibiarkan saja kondisinya seperti itu atau
dipindah-tangankan kepada orang lain dan mengganti dengan keris lain
yang mau memberikan tuahnya kepada si manusia tersebut.
Jika
sebuah keris tidak mau memberikan tuahnya kepada manusia si pemilik
keris karena ada kesalahan atau perbuatan si manusia yang si keris tidak
berkenan,
Tetapi bila kesalahan itu terjadi karena si manusia
dengan sengaja kesalahan ini tidak dapat diperbaiki, karena sudah
menyebabkan sakit hati si gaib keris, walaupun sudah diupayakan memasang
kembali komponen aslinya atau mengganti dengan komponen lain yang
kira-kira si keris berkenan. Karena itulah kita harus berhati-hati,
Dari
semua uraian di atas dapatlah dipahami bahwa sebuah keris tidaklah sama
dengan benda gaib lain. Keris mempunyai "jiwa" yang akan aktif
berinteraksi dengan pemiliknya, karena sejak awal tujuan sebuah keris
dibuat adalah untuk menjadi "pendamping" manusia. Karena itu bila kita
memiliki sebuah keris, perlakukanlah benda itu seolah-olah dia adalah
juga memiliki sukma yang memiliki perasaan dan pikiran, dan bisa diajak
bertukar pikiran (curhat), tergantung kemampuan anda untuk berkomunikasi
dengan sosok gaibnya, dan dia juga dapat mengikuti jalan hidup manusia
pemiliknya.
keris merupakan sebuah keyakinan akan tercapainya sebuah
harapan, doa, dan cita-cita yang ditorehkan dan disimpan untuk
diteruskan kepada anak cucunya.
keris melambangkan pentingnya
keprihatinan dalam kehidupan ini. Sehingga anugerah/derajat yang turun
bukan untuk diri sendiri, tetapi bagi anak keturunannya kelak (dari berbagai sumber)