Soeharto Kuasai Ilmu Senggoro Macan
Soeharto Kuasai Ilmu Senggoro Macan
Lewat 'Persetubuhan'
Sumber: Liberty
Soeharto, dalam melakukan petualangan spiritualnya, nyaris tak diketahui
orang. Hanya beberapa orang pengikut setianya yang mengerti rahasaia gaib
Soeharto. Sebab kekuatan gaib yang dimilikinya, erat kaitannya dengan
kekuasaan. Namun, sepintar-pintarnya menyimpan petualangannya, Soeharto
tetaplah manusia. Setiap jengkal langkahnya selalu meninggalkan
'jejak-jejak' yang bisa terlihat.
Salah satu 'jejak' yang ditinggalkan Soeharto terdapat di Goa Kalak. Goa
keramat yang terletak di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Pacitan, itu
memang menyimpan kekuatan gaib luar biasa. Kekuatan itu disebabkan yoni
beberapa pusaka keris ampuh andalan Majapahit yang tersimpan di dalamnya.
Selain keris pusaka juga terdapat ajian Senggoro Macan, yang konon
merupakan ilmu pamungkas Raden Prawiroyudo. Keris pusaka dan ajian ampuh
itu bisa dimiliki oleh seseorang dengan syarat-syarat khusus yang harus
dilakukan. Misalnya dengan melakukan persetubuhan di dalam goa keramat.
Syarat yang tergolong unik ini memang punya sejarah panjang, yang erat
kaitannya dengan keberadaan R. Prawiroyudo semasa hidupnya.
Konon, Goa Kalak merupakan tempat persembunyian R. Prawiroyudo bersama
adiknya Sang Dewi. Dua orang ini adalah putra Prabu Brawijaya V yang
melarikan diri dari istana kerajaan. Sebab, putra permaisuri dan selir ini
ternyata saling jatuh cinta. Karena hubungan cintanya tak direstui sang
prabu, mereka sepakat meninggalkan istana. Nah, di goa itulah, putra-putri
raja Majapahit melampiaskan rasa cintanya. Mereka melakukan hubungan
layaknya suami-istri.
Rasa cinta R. Prawiroyudo dan Dewi memang mengalahkan segala-galanya.
Selain hubungan keluarga, juga perasaan takut. Padahal, di goa tempat
mereka sembunyi merupakan kandang harimau piaraan Kyai Maja.
Dalam cerita disebutkan Kyai Maja adalah orang pertama yang membuka hutan
Donorojo. Ia memiliki hewan piaraan berupa harimau. Tetapi hewan ini
bukanlah sembarang hewan. Melainkan penjelmaan seorang pendeta yang
dikutuk karena senang menggauli beberapa murid wanitanya.
Begitulah ceritanya, setiap kali putra-putri raja itu bersetubuh selalu
dilihat oleh sang harimau. Hingga tak disadarinya, secara perlahan harimau
jelmaan itu menurunkan ilmunya Senggoro Macan kepada R. Prawiroyudo.
Hingga suatu ketika terdengar suara tanpa wujud yang menggema di dalam
goa: "Bagi anak-cucuku yang ingin menguasai ilmu ampuh itu harus melakukan
persetubuhan di dalam goa ini".
Senggoro Macan merupakan ilmu 'penggirisan' yang dahsyat. Ilmu itu
biasanya hanya dimiliki oleh sosok pemimpin. Sebab dengan kekuatan gaib
yang terpancar dari ilmu itu akan mampu menguasai jutaan orang. Dengan
sekali perintah atau sekali ucap akan membuat jutaan orang yang
mendengarkannya takut dan melaksanakannya. Berbekal ajian itulah, R.
Prawiroyudo berhasil menjadi 'raja kecil' di tlatah Kalak.
Ajian Senggoro Macan versi Goa Kalak memang sangat tersohor. Ajian ini
banyak diincar para pemimpin. Di jaman perlawanan P. Diponegoto melawan
penjajah, Goa Kalak merupakan tempat menggembleng ilmu kanuragan. Begitu
juga saat terjadi perang 'suksesi Jawa III' Goa Kalak juga jadi basis
pertahanan P. Mangkubumi.
Menurut Abdul Ustab (80), setiap orang yang ingin memiliki ajian
penggirisan itu harus bisa memenuhi syarat gaib yang ditentukan.
Sebelumnya harus melakukan pembersihan diri dengan cara pasa neptu 40
hari. Setelah itu baru bertapa 'ngudi kupiya alusing batin' di Goa Kalak.
"Karena syarat yang terlalu berat, tak banyak orang memiliki Senggoro
Macan versi Goa Kalak," tuturnya.
Tokoh sepuh yang memiliki banyak murid ini menerangkan, dulu banyak orang
berburu ajian penggirisan 'Macan Kalak'. Tetapi tak semuanya berhasil
menguasai dengan sempurna. Karena selain ada syarat yang dilupakan,
semedinya kurang dilandasi rasa penyerahan diri.
Tentang mantera ajian penggirisan, menurut Mbah Abdul mudah dihafal karena
'kalimah' kejawennya tak terlalu panjang. Yaitu: 'Giri-giri ya aku putra
malangaena, macan kalak ngamuk tanpa suduk, braja mandeg brama sirep,
sireb sakabehing sireb karana Allah'. Setelah itu dilanjutkan dengan
mantera pamungkas: 'Undung-undung lungguhku wesi gligen, bahuku kaya
gendewa, tanganku kaya cakarwa, mataku kaya surya kembar, suaraku kaya
gelap ngampar, gila-giris wong sing krungu suwaraku, weruh marang aku'.
Ajian penggirirsan itu pernah digunakan P. Mangkubumi untuk mencari
pengaruh di wilayah Mataram. Bahkan dengan ajian itulah ia berhasil
memaksa Belanda dan akhirnya mendudukkannya sebagai raja Yogyakarta dengan
gelar Hamengkubuwono I.
Kesohoran ajian itu pula yang membuat Soeharto melakukan petualangan
spiritualnya di Goa Kalak, 30 tahun silam. Tepatnya di hari 'anggara
kasih' tahun 1970-an. Selama Soeharto berkuasa, tak ada orang yang berani
bercerita tentang perjalanan gaibnya. Namun, setelah lengser keprabon dan
madeg pandito, beberapa orang yang ketika itu melihatnya, mulai berani
angkat cerita.
R. Soekotjo, ayahanda Letjen Bambang Soesilo Yudhoyono, pernah melihat
Soeharto pergi ke Goa Kalak. "Hari, tanggal dan bulannya saya sudah lupa.
Tetapi, tahunnya sekitar 1970-an," katanya. Diceritakan, ketika itu
wilayah Kecamatan Punung mendadak dipadati tentara. Mereka berjajar di
pinggir jalan menuju Goa Kalak. Ketika itu, R. Soekotjo menjabat sebagai
Ketua DPD Golkar Kabupaten Pacitan. R. Soekotjo melihat Soeharto di dalam
mobil menuju arah Goa Kalak. "Dari keterangan petugas Direktorat Khusus
Pacitan, sekarang Kansosopol, dikatakan kalau Pak Harto bersama beberapa
jenderal berada di dalam Goa Kalak," katanya saat ditemui LIBERTY di
rumahnya, Punung.
Setelah haru mulai sore, Letjen Soedjono Umar Dani (alm), yang mendampingi
Soeharto di Goa Kalak, memerintahkan kepada jajaran aparat untuk
membubarkan diri. Sebab, kedatangan Soeharto di Goa Kalak tak ingin
diketahui umum. Karena mantan orang nomor satu di negeri ini sedang
memburu keris pusaka Maja dan Aji Senggoro Macan bersama beberapa jenderal
dan paranormal asal Yogya. "Bapak butuh ketenangan dan kerahasiaan. Karena
itu penjagaan dan pengawalan segera dibubarkan," perintah mantan Dubes RI
di Jepang, seperti ditirukan sumber LIBERTY di Punung.
Menurut sumber yang bisa dipercaya, saat memasuki Goa Kalak, Soeharto
menggunakan pakaian khas Jawa, didampingi 7 paranormal. Empat orang
laki-laki dan di antaranya terdapat tiga paranormal wanita. "Pak Harto
memasuki goa sekitar jam 17.30 WIB. Dan baru keluar dari goa menjelang
pagi hari. Yang jelas, sekitar jam 05.00 WIB rombongan mantan Presiden RI
itu meninggalkan Punung," tutur Pak Kotjo.
Semula, masyarakat sekitar Goa Kalak mengira, rombongan itu berasal dari
keraton Yogyakarta. Sebab, selain pakaiannya yang dikenakan seperti orang
keraton, warga belum terlalu mengenal wajah Soeharto. "Saya melihat para
priyayi itu memasuki Goa Kalak. Di antaranya tampak tiga wanita yang
sangat cantik," tutur salah seorang warga Kalak.
Nah, dari sinilah kemudian terkuak kabar tentang persetubuhan Soeharto di
Goa Kalak. Sebab, melakukan persetubuhan di goa keramat adalah termasuk
syarat memperoleh ajian Senggoro Macan 'Kalak' maupun keris sakti Kyai
Maja. Kendati demikian, beberapa nara sumber yang dihubungi LIBERTY tak
ada yang berani memastikan persetubuhan Soeharto di Goa Kalak dengan salah
seorang paranormal wanita. "Wah, mengenai hal itu saya tidak tahu. Sebab,
ketika itu banyak tentara di sekitar goa. Sehingga tidak ada orang yang
berani mendekat. Lebih-lebih keadaan di dalam goa tampak gelap gulita,"
tutur salah seoarang warga Kalak kepada LIBERTY.
Salah seorang paranormal asal Arjosari, Pacitan, mengatakan, "Mungkin,
salah seorang paranormal wanita itu bernama Rosminten. Ia memang hebat.
Tetapi, saya tak berani memastikannya," kata Jumangat.
Satu hal yang tak dapat dilupakan sebagian masyarakat sekitar goa. Malam
itu suasananya begitu mencekam. Sesekali terdengar raungan harimau dari
balik pegunungan yang menggetarkan hati. Sebab, Goa Kalak memang sudah
dikenal sebagai sarang harimau Kumbang. Tetapi, bisa juga karena proses
gaib turunnya pusaka dan pewarisan ajian dari R. Prawiroyudo kepada
Soeharto.
Tokoh sepuh di Punung yang tahu persis pengembaraan Soeharto di Goa Kalak
adalah Tusimin (75). Pasalnya, rumah mantan Kakandepdikbudcam Punung itu
dijadikan tempat istirahat paranormal Soeharto. Kendati demikian, Tusimin
mengaku lupa kapan persisnya petualangan Soeharto berburu pusaka dan ajian
ampuh itu. "Setelah menemani Pak Harto di Goa Kalak, 4 paranormal itu
istirahat di rumah saya," tutur Tusimin kepada LIBERTY.
Menurut Tusimin, keempat paranormal itu semuanya laki-laki dengan pakaian
khas Jawa. Sepintas, terlihat seperti punggawa keraton. Karena merasa
'sungkan', Tusimin tak berani bertanya lebih jauh tentang apa saja yang
dilakukan Soeharto di Goa Kalak. Ia hanya mendengarkan pembicaraan di
antara mereka. Di antaranya, mereka membicarakan tentang keris pusaka dan
sebuah ajian penggirisan Senggoro Macan. Bahkan, pembicaraan itu dilakukan
dengan sangat pelan dan hati-hati. Tampaknya tugas mereka mendampingi
Soeharto memang sangat rahasia.
Tetapi tentang keberadaan tiga wanita paranormal yang turut mendampingi
Soeharto semedi di Goa Kalak, penulis sejarah babad itu mengaku tidak
tahu. Alasannya, kemungkinan mereka beristirahat di tempat lain. Begitu
halnya saat ditanya tentang persetubuhan Soeharto dengan salah seorang
paranormal wanita, ia pun hanya diam. Seolah sedang merenungkan sesuatu
kejadian yang telah lama sekali. "Wah, kalau itu saya tidak mengerti.
Tanya saja kepada warga lainnya," katanya.
Tusimin memang dikenal sebagai seorang yang rajin menghimpun cerita-cerita
legenda di wilayah Pacitan. Menurutnya, Goa Kalak memang memiliki daya
gaib yang luar biasa. Itulah sebabnya, bekas istana R. Prawiroyudo itu
tidak dijadikan sebagai tempat wisata goa. Selain dikeramatkan juga
merupakan kandang harimau kumbang.
Diceritakan, Goa Kalak itu memiliki dua buah lorong. Yang satu kecil dan
satunya lagi besar. Di lorong kecil itulah tempat persembunyian harimau.
Lorong itu panjangnya sampai puluhan kilometer. Ujungnya, berada di pantai
selatan. Dari lorong itulah harimau kumbang keluar mencari mangsa.
Sedangkan di lorong besar, kerap dijadikan tempat semedi oleh orang-orang
yang berkeinginan 'ngalap' ilmu dan keris pusaka. "Suatu ketika saya
pernah melihat seekor harimau yang sudah tidak berbulu. Masyarakat
menyebutnya sebagai 'macan brundhul'. Harimau inilah yang dulunya sebagai
piaraan Kyai Maja. Macan brundhul ini tak pernah mengganggu ternak maupun
manusia. Bahkan, macan itu hanya terlihat pada hari-hari tertentu,"
tuturnya.
Dikisahkan, setelah R. Prawiroyudo menguasai ajian Senggoro Macan, putra
Brawijaya itu dinobatkan sebagai raja 'kecil' di Kalak. Begitulah
perjalanan cinta dan kekuasaan putra-putri sang raja. Tetapi, sang
waktulah yang mengubah nasib mereka berdua.
Ketika itu, datanglah Kyai Tembayat bersama putrinya yang cantik jelita.
Kyai yang tak pernah berhenti menyebarkan ajaran Islam itu berniat
'ngenger' kepada sang raja Kalak. Hingga suatu ketika, R. Prawiroyudo
merasa jatuh cinta kepada putri Kyai Tembayat. Akhirnya, Raja Kalak
berniat untuk menjadikannya sebagi istri. Ternyata, keinginan Prawiroyudo
tidak bertepuk sebelah tangan. Sebab, putri Tembayat pun juga gandrung
dengannya. Dan keinginan mereka itu dikabulkan oleh Kyai. Sehingga jadilah
mereka sebagai suami istri. Nah, pernikahan itu, membuat Sang Dewi
bermuram duka. Kakak yang dicintai ternyata mengingkari janjinya. Janji
suci untuk sehidup-semati hanya jadi kenangan. Tanpa sepengetahuan
suaminya yang juga kakaknya, Sang Dewi nekad menghabisi hidupnya dengan
terjun ke jurang. Setelah kematian Dewi, terdengar suaranya seolah
menuntut balas: semua kesaktian dan ajian yang dimiliki R. Prawiroyudo
akan lenyap bersama kepergiannya.
Dan mungkin sudah menjadi suratan takdir, siapa saja yang memiliki
kesaktian dari Goa Kalak akan segera musnah tatkala ditinggal oleh sang
istri tercinta. Dan itu pun, mungkin juga terjadi pada diri Soeharto.
Sejak kematian Ibu Tien, semua kesaktian yang diperolehnya dari Goa Kalak
juga musnah oleh kebesaran sumpah Sang Dewi.
Memang, apapun yang dikatakan orang: Soeharto memperoleh kesaktian di Goa
Kalak lewat 'persetubuhan' dengan salah seorang paranormal wanita, tak
ubahnya seperti legenda Goa Kalak. Percaya atau tidak. Hanya batu
stalagtit dan stalagmit yang bergelantungan di dalam goa menjadi saksi
bisu abadi.