Keris Pamor keleng .
Dalam keris keleng ini tidak nampak pamor putih seperti halnya
keris-keris lain. keris ini jika diwarangi hanya terlihat hitam
kehijauan, kebiruan atau keabu-abuan.
Kadang dalam masih terlihat sedikit warna pamor sanak, akan tetapi banyak yang mengatakan warna tersebut muncul akibat dari lipatan besi. terlepas dari hal-hal tersebut, justru keris keleng ini banyak memiliki keistimewaan. Penempaan keris ini biasanya sangat matang, sehingga memiliki pesona tersendiri bagi penikmat tosan aji.
Kadang dalam masih terlihat sedikit warna pamor sanak, akan tetapi banyak yang mengatakan warna tersebut muncul akibat dari lipatan besi. terlepas dari hal-hal tersebut, justru keris keleng ini banyak memiliki keistimewaan. Penempaan keris ini biasanya sangat matang, sehingga memiliki pesona tersendiri bagi penikmat tosan aji.
keris
keleng lebih mengutamakan kematangan tempa juga kesempurnaan garap.
Garap di sini yang dimaksud adalah meliputi keindahan bentuk bilah,
termasuk di dalamnya ricikan. Keris Keleng juga bisa menjadi bahasa
untuk memahami tingkat kematangan Si Empu, secara lahir maupun batin.
Secara lahir bisa dilihat kesanggupan Si empu dalam mengolah besi untuk
menjadi matang dan presisi. Dalam penggarapan keris tersebut juga
dibutuhkan kecermatan dan kedalaman batin.
Kedalaman batin Empu diterjemahkan dalam pamor yang hitam polos tidak bergambar. Empu sudah menep (mengendap)
dari keinginan nafsu duniawi. makna yang disampaikan harus
diterjemahkan dengan kedalaman rasa yang bersahaja. Efek yang
ditimbulkan dari sugesti terhadap keris keleng tersebut adalah, bahwa
keris tersebut mampu menjadi tolak bala. Ada juga yang beranggapan bahwa
keris keleng tersebut memiliki kekuatan secara isoteri lebih
multifungsi, dibanding dengan keris yang berpamor. Terlepas dari itu
semua keris tersebut adalah hasil karya, yang sangat sulit untuk
dikesampingkan begitu saja.