Mencari Pusat Kota Kerajaan Singosari
Tim
dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata melakukan penggalian situs Singosari di Desa
Pagentan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Penggalian bertujuan
menemukan kembali pusat kota Kerajaan Singosari.
Tim berjumlah delapan orang (tujuh dari Puslitbang Arkenas Jakarta
dan seorang lagi dari Balai Arkeologi Yogyakarta). Mereka direncanakan
berada di Malang mulai 22 Juli-3 Agustus 2009. Adapun penggalian
dilakukan 22-31 Juli 2009, dan berikutnya akan dilakukan inventarisasi
dan pendataan benda-benda temuan.
Hasil penggalian hingga Minggu (26/7), telah ditemukan struktur bata
kuno, batuan candi, dan serpihan tembikar serta keramik dari zaman
Dinasti Tsung. Temuan-temuan tersebut didapati pada penggalian dengan
kedalaman 110 centimeter atau pada speed satu sampai lima.
Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa di daerah selatan Candi
Singosari ini tampaknya memang merupakan daerah hunian elit di zaman
Kerajaan Singosari. Bisa jadi tembikar dan keramik dari Dinasti Tsung
(1213 masehi) tersebut menjadi koleksi kaum elit era Singosari tersebut
melalui proses perdagangan, ujar anggota tim peneliti situs Singosari
dari Puslitbang Arkenas bidang keramik, Eka Asih P. Taim, di Malang.
Serpihan tembikar dan keramik tersebut diduga dari zaman Dinasti
Tsung, melihat tekstur goresan yang rapi, halus, dan ringan. Diduga
benda-benda tersebut berasal dari rentang abad 10 sampai abad 13.
Menurut Amelia, Ketua Tim Peneliti Situs Singosari Puslitbang
Arkenas, dengan diperolehnya data, ”Idealnya kemudian adalah kami bisa
mendekati pemerintah daerah untuk memberi pengertian bahwa di daerahnya
ada situs sejarah sehingga kemudian mereka bisa memberi masukan atau
pengertian kepada warganya agar minimal menjaga, menyimpan, dan
menginformasikan jika mereka menemukan benda-benda tersebut,” ujarnya.
Saat ini dengan pesatnya perkembangan penduduk di Singosari, sejumlah
benda-benda peninggalan purbakala rusak. Banyak bebatuan candi dan bata
kuno yang dijadikan pagar, bagian jalan, atau untuk keperluan lainnya.