Semakin Banyak Silaturahmi, Semakin Banyak Rejeki
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rejekinya dan diperpanjang umurnya, maka
hendaklah ia bersilaturahmi (menyambung ikatan rahimnya dengan saudaranya)”,
HR. Muslim.
Sungguh
luar biasa ajaran Islam. Bayangkan, sejak ribuan tahun lalu Islam telah
menganggap pentingnya silaturahmi untuk meningkatkan rejeki. Dalam ilmu
marketing, silaturahmi sebenarnya identik dengan customer relationship
(hubungan dengan pelanggan). Ilmu marketing selalu menekankan pentingnya
menjaga hubungan baik dengan konsumennya.
Bagaimana
silaturahmi bisa meningkatkan rejeki? Silaturrahmi hakikatnya
melaksanakan hablum minannaas (hubungan dengan sesama manusia). Hablum
minannaas yang baik adalah pertemuan antara dua orang atau lebih guna
mencari kebenaran dan memperbincangkan keagungan Allah serta kegiatan
sosial kemasyarakatan. Dalam hubungan tersebut akan mengalir rezeki
karena Allah tidak menjatuhkan langsung rezeki dari langit, tetapi
menyebar ‘kran – kran’ rezeki melalui manusia yang lain. Dengan
demikian, kita dapat memanfaatkan hukum kemungkinan (The Law of
Probability) untuk mendapatkan rezeki sebanyak – banyaknya dengan
memperbanyak silaturrahmi. Hukum kemungkinan mengatakan, semakin banyak
kita melakukan sesuatu, semakin besar peluang keberhasilan. Semakin
banyak orang yang kita kenal, semakin banyak peluang mendapatkan ‘kran’
rezeki. Semakin beragam orang yang kita kenal, semakin beragam pula
jalan menuju sukses finansial.
Penelitian Daniel Goleman dalam buku Emotional Intelligence (EQ) menyebutkan
bahwa kontribusi IQ terhadap kesuksesan hidup paling banyak 20 persen
dan 80 persen sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yaitu
sehimpunan faktor yang disebut kecerdasan emosional (EQ). Kecerdasan
emosional yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan
dengan manusia lainnya. Kalau kita memiliki kecerdasan emosional yang
tinggi, maka kualitas hubungan kita akan sangat baik, dan hal ini akan
mendatangkan hubungan yang lebih luas, termasuk mengalirnya rezeki. Jadi
dengan silaturahmi yang di dasarkan pada EQ yang tinggi, akan
menjadikan orang saling mengenal lebih dalam. Mereka akan saling
mengetahui kekurangan dan kelebihan serta bisa saling melengkapi.
Perkenalan itu bisa menimbulkan kepercayaan sehingga menimbulkan
hubungan lebih luas seperti bisnis. Banyak ide atau gagasan akan muncul
dalam pertemuan antara dua orang atau lebih. Ketika kita bersilaturahmi
dengan teman lama, seringkali muncul ide - ide bisnis yang selama ini
tidak pernah kita pikirkan. Manfaat lainnya, kita bisa direferensikan
kepada temannya yang dinilai cocok dengan bisnis, karir atau perkerjaan
kita. Silaturahmi tidak harus dengan teman lama, tetapi juga dengan
kenalan - kenalan yang baru saja kita kenal. Selain itu, menjaga
silaturrahmi yang pertama yang harus dilakukan adalah dengan orang tua
kita. Sebab dengan selalu silaturrahmi secara baik, orang tua akan
selalu ingat dan mendo’akan untuk kesuksesan kita. Do’a orang tua sangat
kita harapkan karena do’anya sangat – sangat makbul.
Salah
satu cara bersilaturrahmi yang efektif, yang dapat meningkatkan
kekayaan adalah membentuk kelompok tertentu atau bergabung dalam sebuah
organisasi. Dengan melakukan pertemuan rutin diantara sesama anggota
organisasi, bisa timbul ide – ide dan peluang bisnis atau bantuan
pemikiran untuk menyelesaikan masalah ataupun bantuan ekonomi seperti
modal kerja. Menurut Napoleon Hill, salah satu kunci sukses dari
orang - orang sukses adalah karena mereka memiliki kelompok bertukar
pikiran dengan orang - orang yang ahli atau sukses di bidangnya, yang
diistilahkan master mind. Dalam buku Think and Grow Rich. Hill mengatakan: Master mind may be defined as : “Coordination of knowledge and effort, in a spirit of harmony, between two or more people, for the attainment of a definite purpose”.
Ada dua manfaat dari master mind yaitu secara ekonomi dan psikis.
Secara ekonomi bisa berupa nasehat, bimbingan atau kerjasama dalam
mendapatkan dana atau modal usaha. Sedangkan secara psikis dapat
memunculkan ide-ide baru. “No two minds ever come together without,
thereby, creating a third, invisible, intangible force which may be
likened to a third mind”.
Cara
lainnya adalah bersilaturahmi dengan orang – orang sukses dan ikut
‘memanfaatkan’ kesuksesannya. Untuk dekat dengan mereka memang tidak
gampang, tetapi bila kita sudah bisa dekat dengannya, mereka akan sangat
membantu atau mempercepat kesuksesan kita. Untuk dapat dekat dengan
mereka harus memiliki keahlian atau sesuatu yang bermanfaat bagi mereka.
Misalnya sebagai penulis pemula, kita bisa ‘memanfaatkan’ orang - orang
sukses untuk memberikan komentar pada buku kita. Cara ini memberikan
manfaat kedua belah pihak. Buku kita akan meningkat pamornya, sedangkan
mereka juga memperoleh manfaat publikasi gratis. Bila kita belum
berpengalaman bisnis, kita bisa bekerjasama dengan pengusaha sukses
untuk membuka cabang (sistem franchise). Bila kita pembicara, kita bisa
menggandeng pembicara sukses untuk mengadakan acara bersama dan
sebagainya. Jadi pepatah lama yang mengatakan
“orang
yang dekat dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi baunya dan orang
yang bergaul dengan pande besi akan bau keringat”, sangat benar
adanya!. Meski demikian, untuk bersilaturrahmi dan berbuat baik jangan
pilih-pilih orang. Silaturahmi harus dilakukan kepada semua, termasuk
orang - orang yang menurut kita ‘kecil’ atau nggak level dibanding diri
kita. Bila kita seorang manager sebuah perusahaan, harus juga berbuat
baik kepada satpam atau tukang parkir bahkan preman.
Dengan
silaturrahmi dan berbuat baik, kita akan mendapatkan manfaat misalnya
bila kesulitan mencari tempat parkir, akan dibantu dengan ramah. Kita
juga akan merasa lebih aman karena kendaraan kita tidak diusilin
(diganggu).