TUAH KERIS LURUS DAN LUK
Dari bentuknya, secara garis besarnya, ada 2 macam jenis keris, yaitu keris lurus dan keris ber-luk (lekuk). Sebagai senjata fisik, keris lurus berfungsi murni sebagai senjata tusuk dan sabet, menjadi senjata yang diandalkan untuk menusuk dan merobek tubuh lawannya. Dan seperti kebanyakan senjata tarung lainnya, racun pada keris (warangan) akan sangat menyakiti lawan dan bahkan bisa membunuhnya, walaupun hanya tergores sedikit saja. Tidak demikian dengan keris ber-luk. Keris ber-luk, selain sebagai senjata tusuk dan sabet, bentuk luk-nya juga berguna dalam menahan dan menangkis senjata lawan, tidak mudah patah bila berbenturan menangkis senjata lawan, dan menghasilkan luka yang lebih lebar dan lebih parah bila berhasil menusuk lawan. Yang terakhir ini sering tidak disadari oleh kebanyakan orang, karena secara filosofis jawa, hal demikian memang tidak pantas diutarakan. Selain itu, bentuk luk keris juga menjadi pakem untuk menunjukkan makna spiritual kerisnya. Jadi oleh empu pembuatnya, bentuk luk keris memang sengaja dibuat dengan tujuan lain yang tersembunyi, bukan hanya sebagai bentuk pemanis. Berbagai jenis keris pada dasarnya merupakan senjata yang bersifat pusaka (bernilai pribadi secara psikologis bagi pemiliknya) dan menjadi senjata pamungkas dalam penggunaannya. Dalam tulisan ini Penulis ingin menjelaskan sisi spiritual dari masing-masing bentuk keris yang mungkin kita memiliki salah satunya, sbb |
Keris Lurus.
Jenis keris
lurus adalah jenis yang sederhana dalam bentuknya pada awalnya. Namun sesuai
perkembangan jaman bentuk lurusnya tidak lagi sederhana, karena dihiasi dengan
bermacam-macam motif pamor, dapur keris dan hiasan, seperti pamor udan mas dan melati rinonce.
Dalam kategori keris lurus termasuk juga pusaka lain yang tidak
mirip keris tetapi sering disebut keris, seperti keris dapur banyak angrem, keris dapur semaran atau keris yang berbentuk gunungan.
Jenis
keris
lurus mengandung sisi spiritual dalam pembuatannya sebagai lambang
kelurusan hati, kepercayaan diri dan mental yang kuat, keteguhan hati
pada tujuan dan sarana pemujaan
kepada Sang Pencipta. Sesuai sifat kerisnya itu, si pemilik keris
diharapkan selalu menjaga kelurusan dan keteguhan hati, tekun beribadah,
menjaga moral dan budi pekerti dan sikap ksatria.
Keris lurus juga diidentikkan sebagai lambang ksatria, ketulusan hati dan sikap setia pada tanggung jawab, dan menjadi sarana doa untuk menundukkan keilmuan orang-orang jahat, untuk membela kebenaran dan orang-orang yang tertindas. Banyak ksatria jaman dulu yang lebih memilih keris lurus daripada keris ber-luk.
Dalam ritual-ritual
pemujaan, selain si pemilik beribadah
kepada Yang Maha Kuasa, keris itupun
diberi sesaji dan doa sebagai sarana menyatukan kebatinan, menjadi satu
kesatuan kebatinan supaya doa-doa dan permohonan sang pemilik keris,
bersama kerisnya, dapat sampai kepada Yang Dipuja. Bagi pemiliknya, keris lurus berguna, selain sebagai
senjata dan pusaka, juga menjadi sarana untuk membantu dalam kerohanian.
Pada
masanya, keris bukan hanya menjadi senjata ataupun pusaka, tetapi juga
dianggap sebagai 'berkah' (wahyu) dari dewa kepada sang pemilik keris,
sesuai agama manusia pada masa itu. Karena itulah sang pemilik keris
akan benar-benar menjaga dan memelihara kerisnya, bahkan juga akan
meng-"keramat"-kannya, lebih daripada sekedar senjata atau pun jimat.
Dalam
ritual kerohanian, ada juga suatu jenis keris lurus yang dijadikan
sarana pembersihan gaib dari mahluk halus yang mengganggu (keris sajen),
seperti dalam ritual ruwatan sengkolo, ritual bersih desa, pemberkatan
pembukaan lahan baru, dsb, yang biasanya
kemudian keris itu akan dilarung.
Pada
jaman sekarang ini, dibandingkan jenis keris ber-luk, biasanya jenis
keris lurus masih memberikan satu rangkaian tuah yang lengkap. Rangkaian kesatuan tuah yang lengkap ini jarang sekali didapatkan dari keris-keris ber-luk pada jaman sekarang ini. Dalam pemeliharaannya, dibandingkan keris ber-luk, biasanya keris lurus lebih banyak menuntut untuk sering diberi sesaji.
Biasanya ketajaman energi gaib keris lurus dapat dirasakan ketika ujung kerisnya diarahkan kepada seseorang. Secara
umum, walaupun bentuknya lebih sederhana, namun keris lurus memiliki kegaiban
dan wibawa yang lebih kuat dan lebih wingit dibandingkan keris ber-luk. Selain itu, karena wibawa
kegaibannya yang kuat,
|
Keris Luk 1.
Dalam
pembuatannya, keris ber-luk 1 memiliki makna sebagai sarana untuk membantu
pemiliknya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan membantu supaya
keinginan-keinginan si pemilik dapat lebih cepat tercapai, misalnya keinginan
dalam hal kekuasaan, kepangkatan dan derajat.
Angka
1 merupakan lambang harapan dan karunia kesejahteraan, kemakmuran dan
kemuliaan. Dibandingkan keris lurus, keris ber-luk 1 lebih menandakan
kekuatan hasrat duniawi manusia yang ingin dicapai.
Biasanya
keris ber-luk 1 mengeluarkan hawa aura yang agak panas dan sifat energi yang
tajam. Kebanyakan dibuat untuk tujuan kesaktian, kekuasaan dan wibawa.
|
Keris Luk 3.
Makna
spiritual dalam pembuatan keris ber-luk 1 dan 3 hampir sama, yaitu
sebagai lambang kedekatan manusia dengan Sang Pencipta, dan juga sebagai
sarana membantu mempercepat tercapainya keinginan-keinginan sang
pemilik keris.
Dibandingkan
keris ber-luk 1, keris ber-luk 3 lebih menonjolkan keseimbangan antara
kehidupan kerohanian dan duniawi manusia, keseimbangan antara sisi
spiritual dan jasmani, kemapanan duniawi dan batin dalam menjalani kehidupan di dunia.
Dibandingkan keris ber-luk 1, kegaiban di dalam keris ber-luk 3 lebih dapat menyesuaikan diri dengan spiritual / psikologis si pemilik. Hawa aura energinya juga lebih halus dan lembut. |
Keris Luk 5.
Contoh keris pulanggeni luk 5.
Pada jaman
kerajaan dahulu di jawa, keris-keris
ber-luk 5 hanya boleh dimiliki oleh raja, pangeran dan keluarga raja,
dan para bangsawan yang memiliki kekerabatan atau memiliki garis
keturunan raja, bupati dan adipati. Selain mereka, tidak ada orang lain
yang
boleh memiliki atau menyimpan keris ber-luk 5.
Demikianlah aturan yang berlaku
di masyarakat perkerisan jaman dulu. Keris
ber-luk 5 hanya boleh dimiliki oleh orang-orang keturunan raja dan bangsawan kerabat kerajaan, memiliki kemapanan sosial dan menjadi pemimpin di masyarakat. Dengan kata lain, keris ber-luk 5 disebut juga Keris Keningratan.
Biasanya
keris ber-luk 5 dibuat untuk tujuan memberikan tuah yang menunjang wibawa kekuasaan dan supaya dicintai / dihormati banyak orang. Keris-keris
jenis ini diciptakan untuk menjaga wibawa dan karisma keagungan kebangsawanan / keningratan,
dihormati dan dicintai rakyat dan bawahan, dan menyediakan kesaktian yang diperlukan untuk menjaga
wibawa kebangsawanan itu.
Biasanya keris-keris ber-luk 5 lebih banyak menuntut untuk diberi sesaji dibandingkan keris lurus dan keris ber-luk lainnya.
Selain keris-keris ber luk 5, yang tergolong dalam jenis keris keningratan adalah pusaka-pusaka
yang dahulu menjadi lambang kebesaran sebuah kerajaan / kadipaten /
kabupaten, yang hanya patut dimiliki oleh seorang raja, adipati, dan
bupati jaman dulu atau keturunan mereka yang masih membawa sifat-sifat
dan derajat leluhurnya itu. Selain itu, yang tergolong dalam jenis keris ini adalah juga keris-keris
yang dahulu diperuntukkan untuk keningratan dan kebangsawanan, seperti
keris-keris berdapur nagasasra dan singa barong.
Pada jaman sekarang jenis keris keningratan ini masih memberikan satu rangkaian tuah yang lengkap, yaitu tuah kesaktian dan wibawa kekuasaan, jika, dan hanya jika, keris-keris itu dimiliki oleh orang-orang yang sesuai dengan tuntutan kerisnya.
Keris-keris yang bertuah keningratan dan kebangsawanan, misalnya keris-keris ber-luk
5 atau keris-keris singa barong, menginginkan seorang pemilik yang juga
memiliki garis keturunan ningrat / bangsawan,
|
Keris Luk 7.
Angka 7 merupakan lambang kesempurnaan illahi.
Keris
ber-luk 7 terutama diperuntukkan bagi orang-orang yang menganggap hidup
keduniawiannya sudah sempurna, sudah cukup, sudah tidak lagi mengejar
keduniawian untuk lebih menekuni hidup kerohanian.
Keris
ber-luk 7 dibuat untuk raja dan keluarga raja yang sudah mandito dan untuk tujuan kemapanan
kerohanian / kesepuhan, dimaksudkan untuk dimiliki oleh raja atau keluarga raja yang sudah
matang dalam usia dan psikologis atau yang sudah mandito.
|
Keris Luk 9.
Keris
ber-luk 9 juga dibuat untuk tujuan kemapanan kerohanian dan kesepuhan. Dikhususkan untuk
dimiliki oleh para pandita atau panembahan dan para sesepuh masyarakat.
Selain memberikan tuah keselamatan, kerohanian, keilmuan
dan perbawa kesepuhan, jenis keris ini biasanya mengeluarkan hawa aura yang sejuk.
|
Keris Luk 11.
Contoh Keris dapur luk 11.
Keris
ber-luk 11, mungkin awalnya dibuat untuk mendobrak kemapanan / pakem pembuatan
keris pada jamannya, mengingat angka 11 tidak mempunyai makna tertentu dalam
budaya jawa.
Keris
ber-luk 11 biasanya memiliki pembawaan yang teduh, tidak angker, tetapi
dibalik keteduhan itu terkandung suatu energi gaib yang tajam yang siap
menembus pertahanan perisai gaib lawan.
Contoh
keris
ber-luk 11 adalah Keris Sabuk Inten dan Keris Sengkelat yang terkenal
sakti dan banyak dibuat tiruannya. Keduanya memiliki pembawaan yang
teduh, tidak angker. Tetapi
dibalik keteduhan itu terkandung suatu energi gaib yang tajam yang siap
menembus pertahanan perisai gaib lawan, apalagi bila ujung kerisnya
diarahkan kepada seseorang.
Awalnya Keris Sengkelat luk
11 memang membingungkan banyak orang karena tidak sesuai dengan
kebiasaan
/ pakem keris yang umum. Selain karena jumlah luk-nya yang 11, keris ini
juga berwarna hitam gelap, tidak mengkilat dan tidak berpamor (keleng).
Namun karena kesaktiannya yang sangat tinggi, keris
ini kemudian banyak dibuat turunannya / tiruannya (tetiron) yang disebut
keris-keris berdapur sengkelat.
|
Keris Luk 13.
Contoh Keris ber-luk 13.
Angka
13
dalam budaya jawa mempunyai makna yang jelek, yaitu kesialan, musibah
atau malapetaka.
Pembuatan keris ber-luk 13 dimaksudkan dengan kesaktian dan wibawa
kekuasaannya, keris ini menjadi penangkal kesialan atau musibah. Keris ber-luk 13 biasanya
dibuat untuk tujuan kesaktian dan wibawa kekuasaan.
Contoh keris ber-luk 13 yang
terkenal
adalah keris Nagasasra yang bersifat penguasa, pengayom dan pelindung.
Aura wibawa keris ini sangat kuat. Aura wibawanya menunjang kewibawaan
pemiliknya supaya disujuti banyak orang dan wataknya sebagai pengayom dan pelindung akan selalu melindungi orang-orang yang berlindung kepadanya.
|