Semasa hidupnya, mantan Presiden Soeharto menyisakan banyak cerita. Salah satunya adalah cerita-cerita Soeharto mengoleksi benda-benda pusaka.
Dalam buku 'Misteri Pusaka-pusaka Soeharto' karya Ki Juru Bangunjiwo, dikupas mengenai jejak spiritual Soeharto. Rupanya, presiden kedua RI itu sangat mempercayai dunia kebatinan dan benda-benda pusaka.
Dalam perjalan hidupnya, Soeharto banyak menyimpan masa lalu penuh misteri. Terutama soal kecintaannya pada benda pusaka.
Selama 32 tahun berkuasa, Soeharto mengoleksi beragam pusaka, mulai dari yang berbentuk batu, kayu, lukisan, keris, tombak, dan aneka senjata tajam lainnya. Di antara sekian banyak koleksi pusakanya yang tak terbilang jumlahnya itu, keris adalah pusaka yang paling berarti bagi Soeharto.
Makna pusaka keris sebagai piyandel dan diwujudkan dalam sifat kandel. Piyandel artinya bahwa keris merupakan sebuah keyakinan akan sebuah harapan, doa, dan cita-cita yang ditorehkan dan disimpan untuk diteruskan kepada anak cucunya.
Soeharto juga meyakini, keris melambangkan pentingnya keprihatinan dalam kehidupan ini. Sehingga anugerah yang turun bukan untuk diri sendiri, tetapi bagi keturunannya.
Selain itu, di balik keris sebenarnya terkandung makna mendalam dan berguna bagi kehidupan. Soeharto yakin, pusaka keris berarti pula pengendalian diri. Dia memahaminya sebagai sarat ketenangan, halus, lambat dan sabar.
Keris juga menggambarkan pemiliknya tidak boleh tergesa-gesa dan memamerkan diri harta kekayaannya. Jangan sampai seseorang itu tahu kalau mempunyai kelebihan.