candi gembirowati berada di desa girijati, kecamatan panggang, gunung kidul, Jogjakarta dan berada di sebuah bukit di pesisir pantai parangtritis.
candi gembirowati ini berbentuk 2
trap dengan hanya menyisakan bagian pondasinya saja. kurang jelas
keagamaan candi ini apa, namun menurut cerita yang merebak tentang candi
ini ialah candi ini dibangun oleh pengeran parangkusumo untuk membuat
sebuah padepokan Pangeran dipokusuma mempunyai seorang anak gadis yang
telah lama hilang. Beliau mempunyai beberapa anak buah, namun satu di
antara anak buahnya itu terdapat gadis yang sangat cantik, yaitu
Daruwati. Tanpa di sadari Pangeran Dipokusuma jatuh hati kepada
Daruwati. Mereka saling mencintai sampai akhirnya Daruwati hamil.
Pangeran Dipokusuma ingin menikahi Daruwati, akan tetapi tiba tiba
terdengar berita bahwa Daruwati adalah anaknya yang telah lama hilang.
Beliau sangat kaget dan merasa sangat malu terhadap apa yang telah di
lakukannya. Akhirnya beliau pergi jauh meninggalkan Daruwati. Daruwati
pun tak tahu kemana perginya Pangeran Dipokusuma. Beberapa bulan
kemudian ada berita yang mengabarkan bahwa Pangeran Dipokusuma meninggal
karena bunuh diri. Karena itulah candi ini belum terbentuk seluruhnya
dan baru terbangun dua tingkat candi di atas bukit mata air dan di atas
pohon- pohon besar.
dibagian atas candi berbentuk
sebuah batu tumpuk yang biasa di gunakan oleh beberapa orang untuk
menaru bunga-bunga sesaji. dan yang unik dari candi ini ialah candi ini
dipercaya sebagai candi untuk menyembah nyiroro kidul. persepsi tersebut
di kaitkan dengan arah candi yang menuju ke selatan. berbeda dengan
bangunan candi lainnya.
dinding candi mempunyai ukiran
balok bertanda plus/tambah dengan beberapa batu cadas di gunakan sebagai
penyusun keharmonisan bentuk, kemungkinan karna susahnya membuat
pahatan relief di situs candi ini.
medan untuk menuju situs candi ini
cukup susah dijalani, sebab jalan pada ruas menuju bukit tempat dimana
candi ini berada jalannanya terbut dari batu cadas belum lagi terdapat
tanah-tanah basah dan becek yang membuat warga dan pengunjung yang
hendang mengunjungi situs candi ini perlu berhati-hati untuk bisa sampai
di situs candi ini.
NB : dengan
anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara
tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih
tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan
sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis
jaman..
selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu slalu..
salam budaya, salam nyariwatu slalu..