Ada banyak tempat di dunia, bangunan, lokasi dan situs, yang menyimpan cerita-cerita mistik, dikeramatkan, sakral, menyeramkan, angker, banyak penampakan gaib, dsb. Penulis juga sudah pernah mengunjungi beberapa di antaranya ataupun hanya sekedar lewat saja. Tetapi walaupun hanya lewat saja, seseorang yang sudah terbiasa peka dengan getaran aura gaib akan dapat mengenali kegaibannya.
Yang ingin diceritakan disini adalah tempat-tempat yang berhawa mistis kuat dan wingit, yang cocok bagi para pemerhati dan praktisi kebatinan dan spiritual (atau penggemar spiritual) untuk mengunjunginya dan lebih baik lagi jika ketika sedang berada di tempat itu juga melakukan suatu laku tirakat dan semadi / meditasi untuk menambah / mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritualnya.
Jadi pengertian tempat mistis disini bukanlah sekedar tempat yang banyak dihuni oleh mahluk halus, banyak penampakan gaib, dikeramatkan orang, angker dan menakutkan, atau tempat orang datang untuk ngalap berkah, dsb. Tempat-tempat seperti itu ada banyak sekali dimana-mana dan bisa diketahui informasinya dari banyak sumber, sehingga tidak perlu dituliskan disini.
Yang dimaksud adalah tempat-tempat yang kuat berhawa mistis dan wingit yang cocok untuk menambah dan mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritual seseorang. Mungkin tempat-tempat tersebut, nama dan lokasinya sudah banyak diketahui orang, tetapi yang ditekankan disini adalah keistimewaan kandungan gaibnya yang mungkin banyak tidak diketahui orang, sehingga tidak dimanfaatkan untuk tujuan meningkatkan kemampuan kebatinan dan spiritual.
Untuk memperdalam keilmuan kegaiban (misalnya tapa), maka suasana gaib di tempatnya bertirakat dan para mahluk gaibnya yang bisa menurunkan keilmuannya akan sangat berpengaruh besar akan keberhasilan dalam memperdalam keilmuannya masing-masing. Dan tempat-tempat yang akan kami sebutkan berkaitan dengan mahluk gaib tingkat tinggi dan berkarakter baik.
Biasanya orang-orang yang belajar kebatinan sudah pernah berkunjung ke tempat-tempat mistis / keramat tertentu yang terkait dengan keilmuannya. Tempat-tempat mistis yang kami tuliskan adalah tempat-tempat yang bagus sekali untuk tujuan memperdalam keilmuan gaib, kebatinan dan spiritual tingkat tinggi. Jadi tempat-tempat tersebut dikhususkan untuk yang sudah mendalami suatu keilmuan. Tempat-tempat yang kami rekomendasikan ini bagus sekali untuk tujuan memperdalam keilmuan, sayang sekali kalau dilewatkan.
1. Candi Sewu, Dieng, Jawa Tengah.
Kandungan energinya kuat sekali.
Cocok untuk menambah ketajaman dan kekuatan kebatinan / spiritual dan untuk mencari khodam pendamping yang baik dan sakti, dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Auranya positif dan menjauhkan mahluk halus yang beraura negatif.
Aura mistisnya kuat sekali, cocok untuk olah rasa dan kebatinan.
Tempat ini banyak / sering sekali didatangi oleh mahluk halus bangsa dewa dan sukma orang-orang Jawa jaman dulu yang sakti dan yang berhubungan dekat dengan wahyu dewa.
Sukma para Pandawa dan tokoh-tokoh pewayangan dari India juga kadangkala mengunjungi tempat ini.
Walaupun tokoh-tokoh utama bangsa dewa sudah jarang datang ke tempat ini, tetapi ada banyak bangsa dewa sekelas prajurit yang berdiam di tempat ini menjaga kesakralannya.
Tempat ini baik sekali untuk menambah dan mempertajam kekuatan kebatinan dan spiritualitas yang berhubungan dengan mahluk gaib berdimensi tinggi dan baik sekali untuk didatangi oleh orang-orang yang mendalami kebatinan kejawen.
Di Dieng itu ada sebuah goa yang disebut Goa Semar, yang mahluk halus penjaganya adalah bangsa jin yang sosoknya mirip dengan Dewa Semar, mirip juga dengan Ki Sabdopalon.
2. Candi Borobudur.
Kandungan energi spiritualnya kuat sekali.
Cocok untuk menambah kekuatan spiritual dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Auranya positif.
Paling baik didatangi pada malam bulan purnama.
Candi Borobudur sangat baik dijadikan tempat beribadah dan bermeditasi bagi para penganut agama Budha, terutama pada puncak malam bulan purnama.
Pada puncak malam bulan purnama (setiap bulan) Candi Borobudur banyak didatangi oleh tokoh-tokoh agama Budha (almarhum) yang asalnya dari berbagai pulau di nusantara.
Pada puncak malam bulan purnama (setiap bulan) itu Candi Borobudur juga banyak didatangi oleh tokoh-tokoh agama Budha (almarhum) yang asalnya dari negeri Cina, kecuali pada malam Waisak (mungkin pada malam Waisak itu mereka beribadah di tempatnya masing-masing).
Karena banyaknya tokoh agama Budha yang beribadah di Candi Borobudur pada puncak malam bulan purnama itu, maka kondisi Candi Borobudur sangat baik untuk laku spiritualitas maupun keagamaan (Budha), dan suasana gaibnya penuh dengan aura positif.
3. Situs-situs Majapahit, Jawa Timur.
Yang dimaksud situs-situs Majapaht disini adalah situs-situs yang dibangun oleh kerajaan Majapahit, bukan sekedar situs yang diperkirakan dibangun pada jaman kerajaan Majapahit.
Umumnya situs-situs tersebut kuat sekali kandungan energinya, tetapi halus.
Cocok untuk menambah ketajaman dan kekuatan kebatinan / spiritual dan untuk mencari khodam pendamping yang baik dan sakti, dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Auranya positif dan menjauhkan mahluk halus yang beraura negatif.
Banyak didatangi oleh mahluk halus golongan putih yang sakti dan berdimensi tinggi.
Banyak sekali wangsit dan wahyu yang terkait dengan situs-situs Majapahit, tetapi hanya orang-orang tertentu saja yang diperkenankan menerimanya.
Baik sekali untuk dikunjungi oleh orang-orang yang memiliki garis keturunan Majapahit atau keturunan bangsawan Majapahit jaman dulu.
Situs-situs Trowulan adalah puncaknya kegaiban dari situs-situs Majapahit.
Bila anda berniat melakukan suatu ritual untuk menambah dan mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritual di tempat-tempat tersebut di atas, yang terbaik lakukankah pada malam bulan purnama.
Bagi anda yang sedang mengupayakan kesembuhan sakit-penyakit atau mengupayakan pembersihan gaib bagi yang mengalami sakit karena gangguan mahluk halus, situs-situs Majapahit di atas baik sekali untuk dikunjungi untuk tujuan ritual berdoa, karena aura positif tempat-tempat tersebut akan menjauhkan mahluk halus yang beraura dan bertendensi negatif. Jika anda datang kesana untuk kesembuhan dan pembersihan gaib, cukup anda berdoa tulus kepada Tuhan sesuai keperluannya. Tempat-tempat itu tidak mengharuskan anda membawa sesaji, karena tempat-tempat itu bukanlah tempat berhala / ngalap berkah. Tapi kalau anda ingin memberikan suatu sesaji sebagai bentuk penghormatan, itu tidak apa-apa, dan baik secara spiritual.
Candi Dieng, Borobudur dan situs-situs Majapahit kandungan energinya kuat sekali, jadi sumber kegaibannya bukanlah semata-mata berasal dari sosok-sosok mahluk halus yang berdiam di tempat tersebut.
Yang utama perlu diwaspadai adalah tempat-tempat wingit dan keramat yang beraura negatif, misalnya candi Roro Jonggrang (Jogja - Solo) dan situs makam Siti Nurbaya (di pantai kota Padang, Sumatera Barat), yang dapat berpengaruh merusak hubungan cinta, terutama yang masih pacaran, karena auranya adalah aura sakit hati. Tempat-tempat itu tidak termasuk yang direkomendasikan oleh Penulis untuk dikunjungi.
Di bawah ini adalah foto-foto dan informasi situs-situs
Gapura Wringin Lawang
Pintu masuk utama kerajaan Majapahit berada di bagian utara komplek kerajaan, tapi mungkin bentuk bangunannya sudah tidak ada lagi.
Gapura Wringin Lawang ini adalah salah satu pintu masuk ke dalam komplek kerajaan majapahit.
Gapura ini dijaga oleh sukma-sukma prajurit majapahit yang berdiam di bangunan gapura itu.
Aura energi tempat itu positif, padat, tetapi halus.
Tempat itu baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma dan kanuragan.
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Candi Brahu Trowulan
Kemungkinannya Candi Brahu itu dulunya adalah tempat orang melabuh / menyimpan abu kremasi jenazah bagi para keluarga kerajaan, atau tempat menyimpan benda-benda atau pusaka yang dianggap bersifat negatif.
Candi Brahu mungkin adalah sebuah tempat mistis yang bisa menghisap energi manusia dan mahluk halus (dan khodam), karena ketika Penulis mendeteksi dengan kontak rasa dan energi pada fotonya, terasa energi Penulis sebagian terhisap ke dalamnya. Kalau kita mendekat ke tangga candi, masuk atau memegang dinding candi energi kita akan terhisap ke dalamnya.
Jadi Candi Brahu mengandung unsur negatif, yaitu bisa menghisap energi manusia maupun mahluk halus (dan khodam). Aspek positifnya adalah aura dan energi negatif dari tempat abu jenazah atau dari benda-benda gaib negatif di dalamnya akan terhisap ke dalamnya, sehingga aura / energi negatifnya tidak keluar meluas / menyebar kemana-mana.
Energi hisapnya tidak bersifat alami, tapi berasal dari kekuatan kebatinan orang-orang jaman dulu yang sengaja membuat kegaiban seperti itu di candi itu.
Kekuatan daya hisap candi itu sekitar 300 KRK.
Kekuatan di bawah 300 KRK akan terpengaruh oleh daya hisap candi itu, tetapi kekuatan di atas itu juga akan terpengaruh oleh hisapan energinya, kecuali sebelumnya sudah membuat pagaran absolut yang kekuatannya di atas 300 KRK.
Sifat menghisapnya tidak kontan / menyentak, tetapi menghisap secara halus dan perlahan. Mungkin kalau hanya sebentar saja tidak terlalu masalah, tapi semakin lama seseorang / mahluk halus berada di dalamnya, semakin banyak energinya akan terhisap.
Karena adanya daya hisap energi pada candi itu, maka di dalam dan sekitar candi itu tidak dihuni mahluk halus. Mahluk halus yang tinggal di sekitar candi hanya sebatas di halamannya saja, di bagian yang tidak ada pengaruh hisapan energi.
Efek daya hisap energi Candi Brahu dapat menipu kita, karena sepintas akan kita rasakan bahwa suasananya nyaman untuk duduk-duduk ataupun untuk meditasi, energinya halus dan mengalir sejuk ... , tetapi sebenarnya rasa nyamannya itu adalah karena kondisi kita dilemahkan, energi kita dihisapnya.
Mungkin daya hisap energi dari candi itu tidak masalah bagi orang umum, tidak terasa dan tidak berpengaruh negatif bagi orang umum, tetapi karena kondisinya seperti itu, maka Candi Brahu ini tidak termasuk yang Penulis rekomendasikan untuk dikunjungi oleh orang-orang yang sudah mendalami olah energi, baik tenaga dalam ataupun kekuatan kebatinan / spiritual.
Candi Ratu Bajang.
Sebuah candi yang anggun, mencerminkan keelokan seorang ratu majapahit.
Candi itu sebenarnya adalah makam dari seorang ratu / istri raja.
Di dalamnya berdiam sukma istri-istri dan putri-putri raja majapahit bersama dengan emban-emban pembantu mereka, menjadikan bangunan candinya sebagai rumah mereka seolah-olah mereka masih hidup di dunia.
Bangunan candinya dijaga kesakralannya oleh sesosok bangsa jin seperti manusia laki-laki tinggi besar yang sama tingginya dengan candinya.
Bangunancandinya menyimpan energi yang besar dan padat, tetapi cukup halus.
Dengan cara berdiam di dalam candi baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma.
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi dunia kegaiban tingkat ting Candi Tikus
Sampai sekarang, di alam gaibnya, situs itu berisi air, berfungsi sebagai kolam pemandian (tempat berendam) dan digunakan oleh sukma orang-orang anggota keluarga kerajaan Majapahit, para raja dan istrinya, para pangeran dan putri-putri raja untuk berkumpul mengobrol, bersenda gurau dengan duduk-duduk di pinggir kolam atau berendam di dalam airnya. Jadi sebenarnya situs ini bukanlah tempat pemandian, tetapi adalah sebuah kolam kecil tempat para anggota keluarga raja berkumpul bercengkerama.
Pada jarak sekitar 20 meter dari posisi situsnya, di pojok-pojoknya, tempat itu dijaga oleh sukma prajurit-prajurit majapahit.
Auranya positif dan halus.
Tempat itu baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Kolam Segaran,
Sampai sekarang, di alam gaibnya, di situs itu ada aktivitas sukma-sukma prajurit Majapahit yang sedang berlatih keprajuritan dan pencak silat seolah-olah mereka masih hidup di dunia. Di pinggir-pinggir situs ada bangunan-bangunan gaib tempat penyimpanan persenjataan dan ada juga sanggar-sanggar / aula kecil untuk tempat berlatih keilmuan kanuragan yang lebih tinggi, terutama digunakan oleh para senior mereka.
Di pojok-pojok situs ada sukma-sukma prajurit Majapahit yang menjaga tempat itu.
Di alam gaibnya di situs itu ada banyak sekali mustika dan pusaka, dari yang kekuatan gaibnya rendah sampai yang kekuatannya tinggi. Yang kekuatannya rendah mungkin bisa didapatkan orang dengan cara penarikan gaib, atau mungkin memang sengaja diberikan kepada orang-orang tertentu yang datang berkunjung bertirakat disana, tetapi yang kekuatannya tinggi hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja yang diperkenankan.
Situs itu dijaga kesakralannya oleh sesosok bangsa jin yang kekuatannya, sosok wujud dan tinggi tubuhnya mirip dengan yang menjaga kesakralan candi Bajang Ratu, berdiri di bagian tengah situs itu.
Aura energi tempat itu positif, padat, tetapi halus. Kurang terasa bila kita berada di pinggir situs, karena energinya lebih terpusat di tengah, di tempat sukma orang-orang Majapahit itu beraktivitas.
Tempat itu baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma dan kanuragan (dan tenaga dalam).
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Siti Hinggil - Sumur Upas
sumur upas dan sekitarnya di alam gaibnya sekarang ini masih menjadi tempat aktivitas sukma orang-orang Majapahit jaman Hayam Wuruk, laki-laki dan perempuan, yang beraktivitas memasak dan menyiapkan makanan dan minuman di tempat itu seolah-olah mereka masih hidup di dunia. Di dalam Siti Hinggil itu sekarang ini juga memang ada dihuni oleh sukma-sukma manusia jaman dulu yang sedang bertapa.
Kemungkinannya, Siti Hinggil, yang dikatakan sebagai tempat pertapaannya Raden Wijaya dulu, secara tradisi tetap dijadikan sebagai tempat bertapa atau dijadikan tempat menyepi / mandito bagi orang-orang anggota keluarga kerajaan Majapahit, dan lokasi sumur upas itu dijadikan dapur tempat memasak dan menyiapkan makanan untuk keperluan orang-orang dan para anggota keluarga kerajaan yang tinggal disana.
Candi Cetho Gunung Lawu
Candi Cetho auranya positif dan masih terasa auranya sebagai tempat pertapaan. Kemungkinannya pada jaman dulu tempat itu banyak digunakan untuk bertapa atau menyepi oleh orang-orang yang sudah mandito.
Di bagian puncaknya ada dihuni beberapa sosok sukma manusia (arwah) berpakaian pertapa yang mengambil sikap tubuh duduk seperti sedang bertapa.
Kandungan / muatan energi gaibnya kurang terasa, lebih terasa di bagian puncaknya. Kurang cocok untuk laku menyerap energi bumi, lebih cocok untuk laku menyerap energi alam raya berdimensi tinggi atau untuk olah kebatinan / spiritual untuk bisa masuk ke dimensi gaib yang tinggi. Pelataran tempat ini juga baik untuk olah tenaga dalam, untuk semakin memadatkan tenaga dalam yang sudah dimiliki.
Candi Cetho yang untuk pertapaan ini lebih cocok untuk orang-orang yang sudah mempunyai bekal keilmuan kebatinan dan spiritual. Aura pertapaannya akan sangat kondusif untuk memperdalam kemampuan kebatinan dan spiritual untuk bisa masuk ke dimensi gaib yang tinggi. Lebih baik jika laku tirakatnya dilakukan di malam bulan purnama.
Candi Sukuh Gunung Lawu
Candi Sukuh, Penulis kok merasakan candi itu dulunya adalah tempat pemujaan orang-orang golongan hitam ya, yang menggunakan gadis-gadis perawan sebagai persembahan. Terasa sekali aroma mabuk-mabukan minuman keras, pesta pora dan tari-tarian erotis. Perasaan Penulis saja kali ya.
Mungkin awalnya candi itu adalah tempat pemujaan suci kerohanian manusia jaman dulu. Tapi mungkin ketika pihak keamanan kerajaan / penguasa setempat sudah tidak lagi ketat menjaga kesakralan tempat itu (mungkin kekuasaannya sudah melemah), kemudian candi itu digunakan sepihak oleh orang-orang yang tidak berbudi pekerti baik.
Mungkin ini hanya perasaan Penulis saja
Candi Sukuh ini tidak termasuk yang direkomendasikan untuk dikunjungi.