Keris Lurus dan Keris Luk mempunyai arti simbolis.
Keris Lurus melambangkan kepercayaan diri dan mental yang kuat.
Keris Luk 3 melambangkan keberhasilan cita-cita.
Keris Luk 5 melambangkan : dicintai oleh banyak orang.
Keris Luk 7 melambangkan kewibawaan.
Keris Luk 9 melambangkan kewibawaan, kharisme dan kepempiminan.
Keris Luk 11 melambangkan kemampuan untuk mencapai pangkat tinggi.
Keris Luk 13 melambangkan : kehidupan stabil dan tenang.
Lebih detil dapat diuraikan sebagai berikut:
Luk 1 (Lurus)
Dapur Tilam Upih, dalam terminologi Jawa bermakna tikar yang terbuat dari anyaman daun untuk tidur, diistilahkan untuk menunjukkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga. Oleh karena itu, banyak sekali pusaka keluarga yang diberikan secara turun-temurun dalam dapur Tilam Upih. Ini menunjukkan adanya harapan dari para sesepuh keluarga agar anak-cucunya nanti bisa memperoleh ketenteraman dan kesejahteraan dalam hidup berumah tangga.
Luk 3
Dapur Jangkung bermakna tinggi semampai, maksudnya si pemilik keris ini selalu dilindungi dengan baik oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Luk 5
Dapur Pulang Geni bermakna Ratus atau Dupa atau juga Kemenyan. Bahwa manusia hidup harus berusaha memiliki nama harum dengan berperilaku yang baik, suka tolong menolong dan mengisi hidupnya dengan hal-hal atau aktivitas yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Berkelakuan yang baik dan selalu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, tentu namanya akan selalu dikenang walau orang tersebut sudah meninggal. Oleh karena itu, keris dapur Pulang Geni umumnya banyak dimiliki oleh para pahlawan atau pejuang.
Dapur Pandawa bermakna sebagai tauladan dalam kehidupan bermasyarakat dengan mencontoh para tokoh Pandawa dalam pewayangan, dimana watak Yudistira yang tekun beribadah dan jujur, watak Bima yang setia dan perkasa, watak Arjuna yang lembut dan sakti, watak Nakula yang pandai, serta watak Sadewa yang memahami budaya.
Luk 7
Dapur Megantara, dalam bahasa Jawa berasal dari dua kata yaitu Mega yang berarti awan/angkasa raya dan Antara yang berarti luas tak terbatas. Makna bagi pemilik keris berdapur Megantara adalah agar si pemilik senantiasa berhati luas dan lapang seperti angkasa raya. Megantara dilukiskan sebagai keris berluk 7 (pitu) sehingga pemiliknya juga (PITULUNGAN) rajin membantu orang lain
Luk 9
Dapur Kidang Soka memiliki makna "kijang yang berduka". Bahwa hidup manusia akan selalu ada duka, tetapi manusia diingatkan agar tidak terlalu larut dalam duka yang dialaminya. Kehidupan masih terus berjalan dan harus terus dilalui dengan semangat hidup yang tinggi.
Luk 11
Dapur Sabuk Inten, merupakan salah satu dapur keris yang melambangkan kemakmuran dan atau kemewahan. Dari aspek filosofi, dapur Sabuk Inten melambangkan kemegahan dan kemewahan yang dimiliki oleh para pemilik modal, pengusaha, atau pedagang pada zaman dahulu. Keris Sabuk Inten ini menjadi terkenal, selain karena legendanya, juga karena adanya cerita silat yang sangat populer berjudul Naga Sasra Sabuk Inten karangan Sabuk Inten karangan S.H. Mintardja pada tahun 1970-an.
Luk 13
Dapur Sengkelat mengandung makna nyala (kehidupan) hati, maksudnya adalah perilaku yang luhur, dimana setiap siang dan malam kita selalu waspada dalam keadaan apapun.
Bunga kantil atau bunga cempaka putih, konon disebut sebagai bunga yang
memiliki unsur magis. Mitos yang berkembang di masyarakat, aroma bunga
kantil yang khas sangat disukai oleh kuntilanak, sejenis makhlus halus
berjenis kelamin perempuan. Kuntilanak, menurut mitos ini, sering
menjadikan pohon kantil (cempaka putih) sebagai rumah tempat tinggalnya.
Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai nilai tradisi yang erat
bagi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan
maupun kematian. Dalam tradisi masyarakat Jawa, setiap mengadakan pesta
pernikahan selalu menggunakan bunga kantil untuk menghias rambut. Ini
diberikan kepada kedua pasangan pengantin, baik yang laki-laki maupun
perempuan. Demikian pula tradisi di Pulau Dewata Bali, bunga yang
memiliki nama latin michelia alba ini dipakai untuk pewangi rambut
dengan cara menyelipkannya di sela-sela rambut pengantin.