.

5 Apr 2013

Makam Raden Wijaya, Makam yang Selalu Dikunjungi Kepala Negara


Makam Raden Wijaya
Mojokerto
 Sebuah makam di Mojokerto, Jawa Timur, rupanya bukan makam biasa. Beberapa calon kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia berziarah ke sini untuk mendapatkan tuah atau berkah, selain itu, banyak tokoh agama dan masyarakat umum yang berziarah ke sini pada bulan-bulan tertentu.  Bahkan, Presiden Soekarno sampai Presiden SBY, disebut-sebut pernah menziarahinya. Makam Tersebut adalah makam Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit.  Makam Raden Wijaya yang terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini telah dikunjungi banyak presiden Indonesia. Makam ini memang menjadi tempat ziarah bagi calon pemimpin dan pemimpin Indonesia sejak zaman Presiden Soekarno sampai sekarang.
Petilasan Raden Wijaya dipercaya sebagai tempat pertama kali Raden Wijaya mendirikan kerajaan. Di sini juga dipercaya menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. Bersama makan Raden Wijaya, terdapat pula makam Garwo Selir Gayatri, Garwo Selir Ndoro Jinggo, Garwo Selir Doro Petak dan Abdi Kinasih Kaki Regel.
"Banyak sekali mas, ya para politisi, para pinisepuh semuanya. Pemimpin negara seperti Pak Karno dan lain sebagainya. Dan Pak Harto sejak tahun 1961 sampai akhir selalu ke sini," ujar tokoh warga, Ali Mahsun (58) ketika ditanya infomistik, Jum’at 24/05/2013 tentang siapa saja yang datang berziarah ke Makam ini.
Menurut penuturan Ali Mahsun, Pemimpin negara Indonesia yang berrziarah ke Makam Raden Wijaya ini tidak hanya berhenti pada Presiden Soeharto namun Presiden setelahnya pun pernah berziarah ke makam yang dianggap keramat oleh penduduk sekitar itu.
"Pak Gus Dur, Ibu Mega dan Pak Yudhoyono juga pernah ke sini. Berziarah dan berdoa," lanjut Maksun.
Ditanya tentang apa sebenarnya yang menjadi alasan para pemimpin politik berziarah ke makam raden Wijaya ini, Ali mahsun mengatakan bahwa mungkin di makam Raden Wijaya ini ada keajaiban. “Ya mungkin di sini ada keajaiban mas, makanya mereka jauh-jauh datang ke sini" jawab Ali Mahsun.
Dalam komplek makam Raden Wijaya ini terdapat makam Raden Wijaya dan istrinya, Dara Petak dan Dara Jingga, serta 2 dayangnya berada di dalam 1 lokasi. Makam ini ditembok dengan pagar, dengan 1 buah pohon besar di sisinya, yang juga dipercayai sebagai pohon keramat oleh penduduk sekitar..
Di luar tembok komplek makam Raden Wijaya tersebut terdapat pula beberapa makam lainnya, 1 buah sumur, dan tempat semedi bagi peziarah.  Di komplek pemakaman ini, aroma wangi dupa tidak pernah hilang dari tiap sudut komplek makam ini.
Memang tidak mengherankan jika, makam Raden Wijaya ini biasa dikunjungi oleh para politisi, alasannya konon pula agar 'berkah' Raden Wijaya yang mampu menyatukan Nusantara bisa diperoleh mereka. Bahkan konon, Presiden Soeharto kerap menyepi di makam ini sejak pangkatnya masih Letnan Kolonel. "Biasanya politisi datang tengah malam dan diam-diam," tutur Ali mahsun.
Bagi Anda yang berminat datang berziarah ke makam Raden Wijaya ini, lokasinya pun tidak terlalu jauh. Dari Bandara Juanda, perjalanan ditempuh dengan hanya 2 jam perjalanan ke arah Mojokerto. Tiba di Mojokerto, akan ada petunjuk jalan yang mengarahkan Anda menuju lokasi Makam Raden Wijaya.
Masyarakat sekitar menyebut lokasi pemakaman ini dengan sebutan Siti Inggil. Makam Siti Inggil merupakan tempat persinggahan dan pertapaan Raja Majapahit ke I (Raden Wijaya Kertajaya Jayawardhana). Dulu ceritanya adalah sebuah punden di Dusun Kedungwulan yang diberi nama “LEMAH GENENG” yang artinya Siti Inggil. Didepan makam Siti Inggil terdapat dua makam, yaitu makam Sapu Angin dan Sapu Jagat sehingga makam ini dikeramatkan dan sering dikunjungi wisatawan lokal maupun asing setiap Jum’at Legi. Lokasinya berada di Dusun Kedungwulan, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan.