.

9 Mar 2014

Misteri Pusaka-pusaka Soeharto

Misteri Pusaka-pusaka Soeharto 

 



[Soeharto orang paling konsekuen menghargai konvensi atas pusaka-pusaka yang dimilikinya. Tak terbilang banyaknya pusaka yang menjadi koleksinya, mulai dari batu-batuan, kayu-kayuan, Keris, tombak atau lafal atau rajah dalam bentuk lukisan. Dari kelompok batu-batuan, antara lain batu Merah Ruby dari Myanmar yang diikat dengan emas berlian yang sangat menawan. Konon dia juga menyimpan berlian yang berkekuatan 10 skala moch. Juga cincin dengan hiasan batu jamrud. Konon ada pula batu kalimaya atau opal dari daerah Banten juga Australia, Batu Amestis dari Kalimantan, kemudian Topas, dan Krisoberil atau mata kucing dari Brasil. Boleh dikata, bahwa hampir semua jenis batu-batuan berharga atau “Gemstone”-Precious stone atau batu mulia dimilki Soeharto.  Soal Keris Soeharto tidak hanya sebagai kolektor tapi juga orang yang sangat paham, kepakarannya dibidang ini harus diacungi jempol. Keris bagi dirinya tidak hanya sekedar Keris yang bermakna koleksi, namun sebagai piandel yang dapat membangkitkan energi untuk membangun kharismanya.
 
 Kyai Sengkelat salah satu koleksi Soeharto. Kanjeng Kiai Sengkelat adalah keris berlekuk 13, ciptaan Empu Supa Mandrangi di era Kerajaan Majapahit. Tuntunya kita dingatkan oleh cerita yang dikarang oleh SH Mintardja “Naga Sasra Sabuk Inten” tenyata pusaka ini juga dimiliki oleh Soeharto. Kiai Sabuk Inten, itulah julukan pusakanya. 
Tentunya masih dalam bilangan ratusan bila keris itu di candra satu persatu. Fungsi pusaka dari kayu-kayuan juga dijadikan perhatian oleh Soeharto, tuntunya yang memiliki daya ghaib. 


Asal kayu biasanya diambil dari tempat-tempat yang dianggap keramat seperti yang berasal dari makam leluhur, para wali atau karena langka. Memang terdapat kepercayaan yang mengatakan derajat tuah kayu tergantung dari tempat tumbuh, lingkungan dan tata cara pengambilannya. Kepakaran Soeharto dalam pusaka, diterjemahkan pula dengan nilai-nilai yang terkandung didalam pusaka itu sendiri. Kemudian nilai-nilai itu menjadikan sebuah ajaran [piwulang] dalam pola pikir pola laku, pola tindak beliau. Kendati kadang berbentuk misteri-misteri, namun secara eksoteris bisa juga di nalar. Soeharto rupanya berkeinginan untuk melestarikan Aspek Batin Pusaka. Inilah seharusnya yang mampu memicu kecerdasan emotional Soeharto]